Friday, March 9, 2007

Blackholes and Revelations



Supermassive Black Hole adalah penanda keberangkatan Muse--Matthew Bellamy (vokal, gitar, dan keyboard), Chris Wolstenholme (bas), dan Dominic Howard (drum dan perkusi)--menuju “luar angkasa”, space rock opera. Lagu ketiga yang dirilis 19 Juni lalu dalam album terbaru grup itu, Blackholes and Revelations, seperti lagu mereka sebelumnya, Time is Running Out (Absolution, 2003), cuma temponya yang berubah. Pengaruh electronica dan Prince terekam pada lagu tersebut. Dan Bellamy menyanyikannya dengan falsetto diiringi riff gitar yang ngepop.

Pada album ini, tema musik yang lazim ada dalam ilustrasi musik film sains fiksi hadir. “Perjalanan menuju luar angkasa” dimulai ketika mendengar lagu pertama, Take a Bow, yang kental dengan bunyi synthesizer. Layaknya lagu pembuka Apocalypse Please pada album sebelum ini, Muse sukses memperkenalkan ciri khasnya--penggemar band itu mungkin akan berkata, “Wah, musiknya Muse banget.” Lirik bermuatan politik ada dalam lagu itu. Dengan nada marah, Bellamy mengingatkan seorang pemimpin negara pada lirik "Cast a spell on the country you run. You will risk all their lives and their souls".

Kejutan terjadi pada Soldier's Poem, dengan riff gitar yang halus dan harmoni backing vocal seperti Queen. Freddie Mercury memang salah satu pengaruh Bellamy dalam mencipta lagu, begitu pun Tom Morello (Audioslave) dan Jimi Hendrix dalam urusan teknik sound dan permainan gitarnya.

Knights of Cydonia sukses menjadi lagu penutup. Dengan pukulan drum fantastis, synthesizer, dan trompet, lagu ini menjadi epik progresif rock tersendiri bagi karier band itu. Mendengarkan album ini membuat kita terasa bertualang ke Mars dan bertemu dengan “ksatria dari Cydonia”. Iyan Bastian (Koran Tempo 2006)

No comments: